Suatu hari ada sepasang kekasih bernama Rama dan Shinta.Hubungan mereka sudah berjalan lama kira-kira sejak mereka duduk dibangku SMA sampai sekarang sudah hampir lulus kuliah.Keduanya nampak sangat serasi,yang cowo ganteng dan yang cewe cantik.Hari-hari merekapun selalu dilewati bersama.Mereka sering sekali pergi ke tempat favorit mereka.Dimana di tempat itu mereka bisa melihat indahnya pemandangan alam di daerah mereka.Walaupun untuk sampai di tempat itu memerlukan waktu yang lama dan tenaga yang tak sedikit,serta harus melewati tebing-tebing akan tetapi mereka tetap bersemangat untuk sampai disana.Tempat itu berada di daerah pegunungan,tepatnya di daerah gunung batu.
Suatu ketika dirumah Shinta,,,,,
“Shin,...shinta,..???Bangun nak...??”, ucap ibunya sambil menggoyangkan tangan Shinta.
“hmm...ntar lah mah...Shinta masih ngantuk??”,dengan nada manja Shinta menjawab.
“Sayang,,,Lihat...sudah jam berapa ini?tuh Rama sudah nunggu di depan??”,jawab ibunya.
“Astaga...aku ada janji sama Rama...!!!”,teriak Shinta sembari bangun dari tempat tidurnya.
“Ya sudah...buruan mandi dulu sana!Kasihan tuh Rama udah nunggu lama.”kata ibunya.
Shintapun beranjak dari tempat tidurnya dan segera masuk ke kamar mandi.Ketika itu juga ibunya keluar untuk menemui Rama.
“Nak Rama,tunggu sebentar ya...Shintanya lagi mandi tuh.Ya sudah...tante tinggal dulu ya nak,,?”,kata ibunya shinta.
“Ouh...iya tante”,jawab Rama.
Setelah itu ibunya Shintapun beranjak ke dapur lagi.Dan Rama masih tetap menuggu diruang tamu.
Setengah jam Rama menunggu,akhirnya shinta menampakkan batang hidungnya.Hari ini shinta terlihat sangat ceria terlihat dari raut wajahnya yang cantik itu.
“Beib...sorry yah lama”,celetuk shinta dengan senyum yang mengembang dibibirnya.
“Iya...ga papa kok sayang?Seumur hiduppun aku rela kok nungguin kamu”,balas Rama.
“Iiiihhh....sayang ini pagi-pagi udah ngegombal...?,dengan manja shinta menjawabnya.
“Hehe...sekali-kali gombal kan ga papa.Iya ga yank??”,jawab Rama.
“Huuh dassar...!!!”,kata shinta sambil mencubit pipi Rama.
Setelah berpamitan pada ibu Shinta,mereka berdua segera berangkat menggunakan mobil sedan milik Rama.
Di perjalanan,Shinta memulai obrolannya dengan Rama....
“Beib..?Kok baju kita warnanya sama ya?Padahal kita gak janjian kan?”
“Eh iya...aku malah gak sadar dari tadi.Kalau kamu gak ngomong kayaknya aku ga tahu”,jawab Rama.
“Kok bisa yah beib?Udah sering banget lhoh kita kayak gini”,kata Shinta dengan nada heran.
“Hmm....Mungkin kita memang sudah jodoh kali yaaa??”,kata Rama penuh harap.
“Iya....Semoga saja kita jodoh yah”,ucap Shinta.
“Amien....!!!”,dengan kompaknya mereka berkata demikian.
Sejenak mereka terdiam,mereka sama-sama sedang memikirkan tentang banyak sekali kesamaan yang mereka jumpai selama ini.Mulai dari makanan favorit,hewan kesukaan,Film favorit sampai kebiasaan merekapun hampir sama.Mungkin Tuhan memang sudah menakdirkan mereka untuk hidup bersama selamanya.
“I LOVE YOU...!”,tiba-tiba kata-kata itu keluar dari bibir Rama di tengah heningnya suasana kali itu.
Shintapun terkejut dan dia benar-benar merasa girang mendengar kata-kata indah dari Rama.
“I LOVE YOU too..!”,Shinta menjawabnya dengan senyum merekah di bibirnya yang merah delima itu.
Dengan spontan Rama memberikan kecupan hangat di kening Shinta dan Shintapun membalasnya dengan senyuman.
“Beib..?Tahu gak tadi malam aku mimpi apa?”,tanya Shinta setelah itu.
“Mimpi apa sayang?Hmm...pasti mimpiin aku yaah?hehehe”,canda Rama.
“Yee....PD banget sih!”,balas Shinta.
“Lhah terus mimpi apa donk yank?”,tanya Rama penasaran.
“Aku mimpi kalau kita berdua menikah.Disana kita terlihat sangat serasi dan bahagia.Orang-orang yang datang ke pesta pernikahan kita bilang kalau aku terlihat sangat cantik mengenakan gaun warna putih seperti layaknya sang putri.Aku bahagia banget beib...semoga mimpiku ini menjadi kenyataan”,begitu kata Shinta.
Namun Rama terlihat sngat cemas mendengar cerita dari kekasihnya itu.
“Beib...?kok kamu kayaknya gak seneng denger cerita dari aku?Apa kamu gak mau kalau kita menikah?”,dengan lemas Shinta bertanya pada Rama.
“Bukan begitu sayang...Aku sih seneng banget kalau mimpimkamu itu jadi kenyataan”,kata Rama mencoba menenangkan hati Shinta.
“Lalu kenapa kamu terlihat seperti orang cemas gitu beib..?”,tanya Shinta.
“Aku cuma...emm...”,cetus Rama membuat Shinta penasaran.
“Cuma apa Beib...??”,Shinta semakin Penasaran.
“Aku cuma khawatir aja sama mimpi kamu itu”,jawab Rama.
“Kenapa Beib???”,tanya Shinta kemudian.
“Gini sayang,aku tuh khawatir banget sama mimpi kamu itu.Soalnya kata orang jawa kalau ada orang yang mimpi menikah pasti akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi pada salah satu dari mereka atau bahkan keduanya.Aku takut kehilangan kamu sayang.Aku sayang banget sama kamu”,Rama mencoba menjelaskan.
“Haha...jadi cuma karena mitos yang gak jelas ini kamu cemas beib...??,ledek Shinta.
Rama hanya bisa diam tanpa kata mendengar ledekan shinta itu.Dia masih mengkhawatirkan mimpi pujaan hatinya itu.
“Beib,please..!!Jangan percaya sama hal konyol seperti itu.Itu cuma Mitos yang tidak pasti kebenarannya dan dijaman modern kayak gini mana ada mitos yang masih berlaku”,Shita mencoba menghilangkan kekhawatiran dihati Rama.
Namun Rama masih tetap diam.
“Beib...???Tenang aja aku gak akan kemana-mana kok.Aku sayang banget sama kamu.Aku gak akan pernah ninggalin kamu.Percayalah beib...!!!”,kata Shinta untuk meyakinkan kekasihnya yang sedang cemas itu.
Rama hanya membalasnya dengan senyuman sambil mencoba untuk menghilangkan kekhawatirannya tentang mimpi kekasihnya dan mitos dari orang jawa itu.
Tak terasa mereka akhirnya sampai di kaki gunung batu yang sangat menakjubkan itu.Mereka segera turun dari mobil mewah itu dan melanjutkan perjalanan untuk mencapai puncak gunung batu.Mereka membawa perlengkapan yang kira-kira dibutuhkan nanti.
Setelah hampir satu jam mereka mereka mendaki,akhirnya mereka sampai juga di tempat favorit sepasang kekasih ini.Patut diakui,disana memang pemandangannya sangat menakjubkan.Daerah kota,desa maupun tempat-tampat yang lainpun bisa terlihat dari sana.Sungguh besar karunia Tuhan.
Sesampainya disana mereka segera membuka semua perlengkapan yang dibawa.Mereka juga menyiapkan makanan yang sengaja dibawa dari rumah untuk bekal makan siang.Kemudian mereka menyantapnya bersama-sama.Sangat terlihat sekali kegembiraan pasangan ini diraut wajah mereka berdua.Mereka memang pasangan yang serasi.
Semua bekal yang dibawa sudah hampir habis,lalu mereka duduk berdua di ujung tebing.Disana mereka menikmati indahnya pemandangan sambil bercanda.Tiba-tiba mata Shinta tertuju pada setangkai bunga di ujung tebing lain tak jauh dari tempat mereka duduk dan tanpa berkata apapun dia langsung lari mendekati bunga yang sudah sangat sulit ditemui dan hanya tumbuh di daerah tebing tersebut.Ramapun terkejut dan bingung melihat kekasihnya lari begitu saja.
“Shinta...!!!Shinta....!!!”,teriak Rama.
Namun teriakan Rama yang begitu kencang bagaikan petir ke sembilan itu sama sekali tak menghentikan langkah Shinta.Tanpa menunggu lama diapun ikut berlari mengejar Shinta.
Ketika Shinta hampir berhasil mendapatkan bunga itu,tiba-tiba saja kakinya terpelesat dan tubuhnya jatuh ke jurang yang sangat mangerikan.
“Rama.....!!!!”,teriak Shinta penuh rasa takut.
“Shinta...!!!Ayo pegang tanganku...!!!Ayo...!!!”,Rama mencoba menolongnya.
Saat itu Shinta dengan sekuat tenaga mencoba menggapai tangan Rama.Namun tak kunjung berhasil.
“Sayang...ayo coba lagi...!!!Kamu pasti bisa..!!!”,Rama memberikan semangat kepada Shinta.
Shinta terus mencoba dan mencoba,akan tetapi tetap saja tidak berhasil.Sampai dia sudah benar-benar kehabisan tenaga.Shinta pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya.Akhirnya tubuhnya jatuh ke dalam jurang itu.
“Shintaaaaaaaa.........!!!!!!!”,dengan penuh penyesalan dan air mata Rama berteriak menyebut nama kekasihnya.Tapi itu sama sekali tidak bisa membuatnya kembali.
Dengan berat hati Rama meninggalkan Gunung itu dan pulang untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga Shinta.
Di lain tempat Shinta terbangun.Dia menjumpai daerah yang sama sekali belum pernah dijumpai sebelumnya.Dia melihat sesosok pria mendekatinya.
Pria itu berkata,”Kamu orang baru yah disini?Kok aku belum pernah liat kamu sebelumnya”.
“Emm...tempat apa ini???Dimana aku???Kamu siapa???Bagaimana aku bisa disini??”,kata Shinta penuh tanya.
Pria itu hanya melongo karena bingun dengan semua pertanyaan dari perempuan yang baru kali ini di jumpainya.
Tiba-tiba Shinta teringat dengan kekasihnya.
“Rama...!!!Dimana Rama???Kenapa Rama ninggalin aku disini???,tanya Shinta lagi.
“Kamu dari tadi itu sendirian disini.Gak ada orang lain”,Pria itu mencoba menjelaskan,
“Kamu bisa anterin aku pulang gak?Aku pengen pulang.Kasian ibuku pasti udah nungguin di rumah”,kata Shinta.
“Hmm..baiklah.Aku antar kamu sampai rumah”,jawab pria itu.
Pria itu bersedia mengantar Shinta pulang ke rumahnya menggunakan sepeda motornya.Ditengah jalan Shinta menjumpai kerumunan orang yang sedang membicarakan tentang adanya gadis yang masuk ke jurang hari itu.
Shinta berkata di dalam hatinya,”Hmm...sungguh malang sekali nasib gadis itu”.
Beberapa lama kemudian,Shinta sudah tiba di depan rumahnya.Dia melihat bendera kuning terpasang di depan rumahnya dan dia juga melihat banyak sekali orang di rumahnya.Dia bertanya-tanya di dalam hatinya.
“Ada apa ini?Kenapa ada bendera kuning disini?Siapa yanga meninggal??Ayah....!!!”,dia berfikiran kalau ayahnya yang meninggal karena sudah lama sekali beliau sakit.
Tanpa berfikir panjang lagi,Shinta segera berlari menuju rumahnya.Tiba-tiba langkahnya terhenti karena dia ingat kalau dia belum mengucapkan terimakasih pada pria yang sudah mengantarnya sampai rumah.Kemudian dia menoleh ke belakang dan berniat untuk mengucapkan terima kasih.Sialnya pria itu sudah tidak ada dan entah menghilang kemana.Shinta tak begitu menghiraukannya dan dia kembali berlari menuju rumahnya.
Didalam dia melihat ibu,kakak dan juga kekasihnya sedang menangis.Dia langsung menuju kamar ayahnya.Disana dia melihat ayahnya sedang terbaring di tempat tidurnya dan beliau masih sadar.
“Ayah..???Ayah masih hidup”,Shinta sedikit lega.
“Lalu siapa yang meninggal???”,tanya Shinta didalam hatinya.
Shinta keluar dari kamar ayahnya dan mendekati tubuh yang tengah terbujur kaku dengan kain putih ditubuhnya.
“Astaga....!!! Itu tubuhku...!!!”,Shinta amat terkejut setelah melihat tubuh yang tengah dibacakan do’a adalah tubuhnya.
“Jadi.....Jadi aku sudah???Tuhan...jadi Engkau benar-benar telah memanggilku???Jadi mitos itu memang ada...dan ternyata aku sudah...”
Belum selesai perkataan Shinta,tiba-tiba ada seberkas cahaya putih bersama dengan pria yang mengantarnya tadi.Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangan ke arah Shinta penuh kehangatan....Shintapun ikut terbang melayang dan kemudian menghilang bersama cahaya putih dan pria tadi.Shinta telah meninggalkan keluarga dan kekasihnya untuk selama-lamanya....!!!!
......TAMAT......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar